Connect with us

Hi, what are you looking for?

Teknologi

Saingi OpenAI, Microsoft Siapkan AI Ramah Anak

CEO Microsoft Mustafa Suleyman mengungkapkan bahwa perusahaannya tengah mengembangkan kecerdasan buatan (AI) yang aman dan ramah anak, di tengah meningkatnya kekhawatiran global terkait dampak sosial dan psikologis teknologi AI terhadap pengguna muda.

“Kami sedang mengembangkan AI dengan kecerdasan emosional, ramah, dan mendukung—tetapi yang paling penting, dapat dipercaya,” ujar Suleyman dalam wawancara dengan CNN, Jumat (31/10).

“Saya ingin menciptakan AI yang bisa Anda percayai untuk digunakan oleh anak-anak Anda. Itu berarti AI tersebut harus memiliki batasan yang jelas dan aman,” tambahnya.

Pernyataan ini muncul saat Microsoft terus bersaing ketat dengan OpenAI, Google, dan Meta dalam perebutan posisi terdepan di industri AI generatif.

Menurut laporan keuangan terbaru, Copilot—asisten AI Microsoft yang terintegrasi di berbagai platform seperti Windows dan Office—telah digunakan oleh 100 juta pengguna aktif bulanan. Angka ini masih tertinggal jauh dari ChatGPT milik OpenAI, yang kini mencatat lebih dari 800 juta pengguna aktif bulanan.


Suleyman, yang sebelumnya ikut mendirikan perusahaan AI DeepMind sebelum bergabung dengan Microsoft, menekankan bahwa arah pengembangan Copilot berbeda dari pesaingnya.

“Kita harus membangun AI untuk manusia, bukan menciptakan manusia digital,” tulisnya dalam blog resmi Microsoft awal tahun ini.

Copilot baru-baru ini meluncurkan sejumlah fitur yang memperkaya interaksi pengguna, seperti kemampuan mengingat percakapan sebelumnya, berpartisipasi dalam obrolan grup, serta mode percakapan baru dengan nada lebih santai dan realistis bernama “real talk.”

Suleyman menegaskan bahwa seluruh pengembangan diarahkan untuk menjaga keseimbangan antara inovasi dan keamanan pengguna, terutama bagi anak-anak dan remaja.


Di tengah maraknya perdebatan soal batas moral AI, Suleyman menyatakan bahwa Microsoft akan menarik garis tegas terhadap konten yang bersifat romantis, menggoda, atau erotis, bahkan untuk pengguna dewasa.

“Itu bukan sesuatu yang akan kami kejar,” tegasnya.

Langkah ini berbanding terbalik dengan pendekatan beberapa pesaingnya. CEO OpenAI Sam Altman baru-baru ini mengumumkan bahwa ChatGPT akan segera membuka fitur percakapan bertema “erotika” bagi pengguna dewasa, sementara Meta dan Character.AI juga menghadapi kritik karena chatbot mereka dapat diakses anak-anak untuk percakapan yang tidak pantas.

Sejumlah keluarga di AS bahkan menggugat OpenAI dan Character.AI dengan tuduhan bahwa chatbot mereka merugikan anak-anak dan berkontribusi pada kasus bunuh diri.


Menanggapi situasi ini, Suleyman menegaskan bahwa Microsoft tidak akan membuat mode khusus anak, seperti yang dilakukan beberapa pesaing, karena menurutnya pendekatan terbaik adalah membangun AI yang aman secara menyeluruh untuk semua usia.

“Kami ingin membuat sistem yang secara fundamental aman, bukan sekadar versi anak dari produk yang sama,” ujarnya.

Dengan strategi ini, Microsoft berupaya membedakan diri di tengah persaingan AI yang semakin panas, sambil mempertahankan reputasinya sebagai perusahaan teknologi dengan fokus etika dan keamanan digital.

Hendi Firdaus
Written By

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Info lainnya

Hiburan

Grup band rock legendaris, God Bless, dijadwalkan bakal menggelar konser di Istora Senayan, Jakarta Pusat pada 10 November 2023. Konser spesial ini mengusung tema...

Hiburan

Pedangdut Happy Asmara baru-baru ini mengucapkan terima kasih ke Thariq Halilintar. Hal ini diketahui dari unggahan Instagramnya. Rupanya, ia sempat tak bisa mengakses akun...

Olahraga

Pemain Serie-B dari klub Venezia, Jay Idzes, menyatakan antusiasmenya yang besar untuk segera melakukan debut bersama timnas Indonesia. Setelah resmi mendapatkan paspor Indonesia pada...

Olahraga

Pemerhati sepak bola Mohammad Kusnaeni mengatakan Timnas Indonesia U-24 tembus perempat final menjadi target realistis di ajang Asian Games 2022 (2023. Kusnaeni berpendapat, bicara...