Lakeybanget.com – Aktris muda Tissa Biani mengaku mengalami kedekatan emosional yang mendalam dengan karakter Intan yang ia perankan dalam film terbarunya berjudul Panggil Aku Ayah. Film ini, menurut Tissa, bukan sekadar proyek akting biasa, tetapi juga menyentuh sisi personal dalam kehidupannya.
“Film ini cukup personal dan emosional buat aku pribadi, karena aku sedikit demi sedikit tahu apa yang Intan rasakan,” ungkap Tissa dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (30/7).
Dalam film garapan sutradara Benni Setiawan dan produksi kolaboratif Visinema Studios dan CJ ENM, Tissa memerankan Intan—seorang anak perempuan yang dititipkan ibunya kepada dua penagih utang. Tanpa disangka, kedua pria itu justru berubah menjadi sosok pengasuh dan keluarga bagi Intan, menghadirkan cerita hangat tentang cinta, kehilangan, dan arti keluarga.
Tissa mengaku, sejak pertama kali membaca judul film ini, ia langsung teringat sosok ayah kandungnya yang telah tiada.
“Aku tumbuh tanpa sosok ayah di kehidupan nyata. Jadi waktu dapat tawaran film ini, dari judulnya saja udah bikin aku teringat sama ayah,” ujar Tissa dengan suara lirih.
Dalam beberapa adegan, terutama saat Intan merindukan orang tuanya, Tissa merasa benar-benar terhubung secara emosional.
“Ada adegan Intan kangen ibunya, kangen ayahnya, harus menjalani hari-hari dengan kesendiriannya—dan aku benar-benar merasakan kesedihan Intan,” katanya.
Film Panggil Aku Ayah dijadwalkan tayang di bioskop pada 7 Agustus 2025. Selain menyuguhkan elemen drama yang menguras emosi, film ini juga dibalut dengan unsur komedi yang hangat dan penuh pesan.
Lewat film ini, Visinema Studios dan CJ ENM ingin menyampaikan bahwa keluarga bukan hanya soal hubungan darah, melainkan tentang kehadiran, kasih sayang, dan kepedulian yang tulus.
Film ini juga mendukung Gerakan Ayah Teladan, kampanye yang mendorong pentingnya kehadiran figur ayah dalam kehidupan anak-anak.
Dengan peran yang menyentuh dan cerita yang kuat, Panggil Aku Ayah diharapkan bisa menginspirasi penonton dari berbagai latar belakang dan usia untuk lebih menghargai nilai sebuah keluarga—dalam bentuk apa pun.
