Setelah dua dekade pembangunan, Museum Besar Mesir (Grand Egyptian Museum/GEM) akhirnya resmi dibuka pada Sabtu (1/11) malam waktu setempat.
Peresmian megah yang dihadiri puluhan kepala negara dan delegasi internasional itu menandai babak baru bagi sektor pariwisata dan ekonomi Mesir.
Terletak di Dataran Tinggi Giza, hanya dua kilometer dari Piramida dan Sphinx, GEM dibangun di atas lahan seluas 500.000 meter persegi, menjadikannya museum terbesar di dunia yang didedikasikan untuk satu peradaban.
Kompleks bernilai miliaran dolar ini menampilkan lebih dari 100.000 artefak, termasuk patung Raja Ramses II setinggi 12 meter dan koleksi lengkap harta karun Tutankhamun yang untuk pertama kalinya dipamerkan secara utuh sejak ditemukan pada 1922.
Kepala Komite Pemasaran Pariwisata Budaya di Mesir Hulu, Mohamed Othman, menyebut pembukaan GEM sebagai “pencapaian budaya sekaligus katalisator kebangkitan pariwisata.”
Menurutnya, museum ini akan memperpanjang masa tinggal wisatawan, memperkuat pariwisata budaya, dan mendukung target pemerintah menarik 30 juta wisatawan per tahun dalam beberapa tahun mendatang.
“Untuk pertama kalinya, operator tur merancang program perjalanan yang berpusat sepenuhnya pada museum ini, dengan kunjungan sepekan penuh untuk mengeksplorasi harta karunnya,” ujar Othman kepada Xinhua.
Ia menambahkan, kehadiran GEM telah membuka peluang kerja dan bisnis baru di Giza, menciptakan puluhan ribu lapangan kerja langsung maupun tidak langsung. Selain itu, museum juga mendorong wisatawan untuk melanjutkan perjalanan ke Luxor dan Aswan, sehingga membentuk arus wisata baru dari Kairo menuju Mesir Hulu.
Dalam upacara pembukaan, Menteri Pariwisata dan Kepurbakalaan Mesir Sherif Fathy menuturkan, GEM diharapkan mampu menarik sekitar 15.000 pengunjung per hari, atau sekitar 5 juta pengunjung per tahun.
“GEM akan menjadi motor utama pertumbuhan pariwisata Mesir di masa mendatang,” katanya.
Data resmi menunjukkan, sektor pariwisata menyumbang devisa penting bagi Mesir bersama remitansi, pendapatan Terusan Suez, dan ekspor. Pendapatan pariwisata mencapai 15,3 miliar dolar AS pada 2024, naik 9 persen dibanding tahun sebelumnya, dengan kunjungan wisatawan meningkat menjadi 15,7 juta orang. Pemerintah menargetkan 18 juta wisatawan pada 2025.
Desain GEM yang menghadap ke Piramida Giza secara simbolis menghubungkan masa lalu dan masa kini Mesir. Di dalamnya, pengunjung dapat menikmati tampilan modern yang memadukan teknologi canggih dengan warisan kuno, menegaskan posisi Mesir sebagai salah satu destinasi budaya terkemuka dunia.
Mantan Asisten Menteri Pariwisata dan Kepurbakalaan, Abdel Fattah al-Assi, mengatakan bahwa museum ini akan memberikan keunggulan kompetitif baru bagi pariwisata Mesir.
“GEM adalah museum unik yang sepenuhnya didedikasikan bagi peradaban Mesir kuno. Publisitas globalnya telah membangkitkan minat luar biasa dari wisatawan dan operator tur internasional,” ujarnya.
Menurut Al-Assi, pendapatan dari tiket, layanan, dan wisata budaya yang dihasilkan GEM akan menjadi sumber devisa penting, sebanding dengan peran ekonomi Terusan Suez. Ia menambahkan, peningkatan infrastruktur seperti jalan raya baru, hotel, dan Bandar Udara Internasional Sphinx akan semakin memudahkan akses wisatawan ke Giza dan Kairo.
“GEM akan mengubah peta pariwisata Mesir, khususnya di kawasan Kairo. Dampaknya terhadap industri dan perekonomian nasional akan sangat besar,” tegasnya.
						
									

























								
				
				
			