Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF) siap kembali digelar untuk edisi ke-20 pada 29 November hingga 6 Desember 2025. Tahun ini menjadi momen istimewa bagi festival film Asia terbesar di Indonesia tersebut, karena mencatat rekor jumlah pendaftar film terbanyak sepanjang sejarah penyelenggaraannya.
Direktur Program JAFF, Alexander Matius, mengungkapkan bahwa JAFF 2025 menerima 894 film dari berbagai negara, jumlah yang meningkat signifikan dibanding tahun sebelumnya. Dari ratusan pendaftar itu, tim kurasi memilih 227 film dari 43 negara yang akan ditayangkan di enam studio di Yogyakarta.
“Proses kurasi dilakukan tanpa melihat nama pembuat atau durasi film. Fokus kami hanya pada nilai sinema yang dibawa oleh karya tersebut,” ujar Alexander saat konferensi pers di Dialogue Kemang, Jakarta, Rabu (5/11).
Mengusung tema “Transfiguration”, JAFF 2025 akan dibuka dengan penayangan film klasik Opera Jawa karya Garin Nugroho dalam format 35mm, dan ditutup dengan film debut Aco Tenri, berjudul Suka Duka Tawa.
Tahun ini, JAFF juga memberikan sorotan khusus pada sinema dari Sulawesi, yang akan dikemas dalam rangkaian pemutaran dan diskusi tematik. Daftar lengkap film yang akan tayang dapat diakses melalui situs resmi jaff-filmfest.org.
Selain memperkuat posisinya sebagai panggung utama film Asia, JAFF 2025 juga memperluas jaringan global melalui kerja sama dengan Netflix (dalam program Creative Asia yang menampilkan film baru Reza Rahadian) serta Action Film Academy Awards Hong Kong.
Bagi penonton di luar Yogyakarta, seluruh film dari 43 negara tersebut juga akan tersedia secara daring melalui kemitraan JAFF dengan platform streaming KlikFilm sebagai official online partner.
Dengan capaian dan kolaborasi internasional yang kian luas, JAFF 2025 diharapkan menjadi ajang transformatif bagi sineas Asia sekaligus menegaskan Yogyakarta sebagai pusat perfilman Asia Tenggara.


























