Dua raksasa Serie A Italia, AC Milan dan Inter Milan, resmi mengakuisisi Stadion San Siro beserta lahan di sekitarnya dari Pemerintah Kota Milan.
Kesepakatan ini menjadi langkah penting dalam rencana ambisius kedua klub untuk merobohkan stadion legendaris tersebut dan membangun arena baru yang lebih modern.
“AC Milan dan FC Internazionale Milano hari ini mengumumkan penandatanganan akta jual beli dengan Pemerintah Kota Milan untuk akuisisi San Siro Great Urban Function,” tulis pernyataan resmi kedua klub, dikutip dari Football Italia, Rabu (5/11).
Dalam proyek ini, kedua klub yang masing-masing dimiliki oleh RedBird Capital (AC Milan) dan Oaktree Capital (Inter Milan) telah menunjuk dua firma arsitektur ternama dunia, Foster + Partners dan Manica, untuk merancang stadion baru berkapasitas 71.500 penonton. Arena tersebut akan menjadi bagian dari pengembangan kawasan komersial dan residensial di sekitar area San Siro.
Meski stadion lama akan diruntuhkan, sebagian struktur bersejarah — termasuk bagian tribun tingkat dua — akan dipertahankan sebagai monumen warisan sepak bola Milan.
Namun, di tengah kemajuan proyek, kejaksaan Milan dilaporkan tengah menyelidiki dugaan rekayasa penawaran dalam proses akuisisi lahan. Beberapa pihak menuding tidak diberi cukup waktu untuk mengajukan tawaran. Meski begitu, sumber yudisial menegaskan bahwa penyelidikan ini tidak akan menghambat proses akuisisi.
Tekanan untuk memperbarui stadion-stadion di Italia memang semakin besar, terutama seiring meningkatnya investasi asing di klub-klub Serie A serta persiapan negara itu menjadi tuan rumah Euro 2032 bersama Turki.
Dibangun pada 1926, San Siro — yang juga dikenal sebagai Stadio Giuseppe Meazza — merupakan stadion terbesar di Italia dengan kapasitas hampir 76.000 penonton. Setelah direnovasi menjelang Piala Dunia 1990, stadion ini kini dinilai sudah tertinggal dibanding arena-arena modern di Eropa. Selain menjadi markas AC Milan dan Inter, San Siro juga kerap menjadi lokasi konser artis dunia.
Dalam rencana pembangunan, kedua klub akan tetap menggunakan San Siro hingga stadion baru rampung di lokasi terdekat. Stadion ini juga masih akan menjadi tuan rumah upacara pembukaan Olimpiade Musim Dingin 2026, sebelum akhirnya dibongkar.
Proyek ini mendapat dukungan finansial dari Goldman Sachs dan JPMorgan sebagai koordinator utama, serta Banco BPM dan BPER Banca sebagai mitra perbankan kedua klub.
Rencana penghancuran San Siro pertama kali mencuat pada 2019, namun sempat tertunda akibat penolakan publik dan perdebatan politik. Kini, setelah bertahun-tahun menjadi simbol kebanggaan sepak bola Italia, masa depan San Siro akhirnya menemui titik terang — berevolusi dari ikon bersejarah menjadi simbol baru kejayaan sepak bola Milan.


























