Samsung Group mengumumkan rencana investasi besar senilai US$310 miliar atau sekitar Rp5,18 kuadriliun selama lima tahun ke depan, dengan porsi terbesar dialokasikan untuk pengembangan teknologi kecerdasan buatan (AI). Pengumuman itu disampaikan pada Minggu (16/11).
Sebagai tulang punggung investasi, Samsung Electronics—produsen cip memori terbesar di dunia—memegang peran sentral karena memproduksi komponen penting yang menopang teknologi dan infrastruktur AI global.
Dalam pernyataannya, Samsung menjelaskan bahwa dana jumbo tersebut akan mencakup pembangunan fasilitas semikonduktor baru Pabrik Pyeongtaek 5, yang ditujukan memenuhi permintaan cip memori berteknologi tinggi. Fasilitas ini dijadwalkan beroperasi pada 2028 dan diproyeksikan meningkatkan posisi Korea Selatan dalam rantai pasok semikonduktor dunia.
Selain itu, Samsung SDS akan membangun dua pusat data AI baru yang berlokasi di Jeolla Selatan dan Gumi. Meskipun demikian, perusahaan belum mengungkap detail tambahan terkait kapasitas dan spesifikasi pusat data tersebut.
Sebagai chaebol terbesar Korea Selatan, Samsung Group beroperasi sebagai jaringan perusahaan afiliasi dengan struktur kepemilikan silang kompleks. Investasi US$310 miliar ini tidak hanya berfokus pada AI, tetapi juga mencakup berbagai proyek strategis lain.
Salah satunya melibatkan Samsung SDI, yang kini menjajaki pembangunan lini produksi domestik untuk baterai kendaraan listrik generasi mendatang, termasuk baterai solid-state.
Lonjakan permintaan global terhadap teknologi AI telah memberi dorongan besar bagi Samsung Electronics dan SK Hynix. Cip memori berkinerja tinggi milik kedua perusahaan kini menjadi komponen krusial dalam komputasi AI.
Samsung Electronics bahkan mencatat laba kuartal ketiga melonjak lebih dari 30 persen secara tahunan, didorong pesatnya permintaan produk terkait AI.
Investasi jumbo ini diumumkan tidak lama setelah pemerintah Korea Selatan berkomitmen menggandakan anggaran untuk pengembangan kecerdasan buatan. Presiden Lee Jae Myung menargetkan Korea Selatan masuk dalam tiga besar kekuatan AI dunia, bersaing dengan Amerika Serikat dan Tiongkok.


























