Jika ada pertanyaan apa minuman favorit warga dunia, maka kopi adalah jawabannya. Selain mampu memanjakan indra penciuman dan pengecapan, kopi juga memberikan dorongan bagi tubuh dan pikiran kita.
Meski begitu, masih saja ada anggapan bila kopi dapat memberikan efek stimulan. Kopi kadang dianggap sebagai minuman yang bisa membuat berat badan kita bertambah. Pertanyaannya, mitos atau fakta?
Dikutip dari PINKVILLA, kopi ternyata memang rendah kalori dan tinggi energi. Namun, penelitian tentang hubungan antara kopi dan berat badan masih belum pasti. Mari kita selami dunia penelitian ilmiah global tentang segala hal dari espresso hingga latte.
Alasan Kopi Bisa Menambah Berat Badan
Kopi sendiri memang rendah kalori dan tinggi energi, sehingga bisa jadi pilihan bagus dalam manajemen berat badan. Tapi, seperti makanan lainnya, konsumsi yang berlebihan dapat berdampak negatif, termasuk kenaikan berat badan.
1. Mengganggu pola tidur
Minum kopi dekat jam tidur dapat mengganggu pola tidur dan berdampak pada metabolisme. Kafein memengaruhi reseptor adenosin di otak yang mengatur rasa kantuk. Mengonsumsi kopi berlebihan terutama malam hari bisa mengganggu kualitas tidur. Kurang tidur berkontribusi pada peningkatan stres dan masalah kesehatan mental, serta resistensi insulin yang menyebabkan kenaikan berat badan.
2. Memicu respon stres
Pada beberapa orang, terlalu banyak kafein bisa memicu stres yang dapat merangsang pelepasan hormon kortisol, yang merupakan hormon stres yang memungkinkan tubuh untuk menghadapi situasi fight-or-flight. Oleh karena itu, hal ini merangsang pemecahan metabolisme lemak dan karbohidrat untuk memberikan energi kepada tubuh sehingga nafsu makan meningkat, hal ini dapat menyebabkan penumpukan lemak dan penambahan berat badan.
3. Pengaruh pada kadar gula darah
Konsumsi kafein yang berlebihan terutama dibarengi makanan berkarbohidrat tinggi, bisa mempengaruhi tingkat insulin dan menyebabkan penumpukan lemak. Kadar gula darah yang tinggi memicu penumpukan lemak, mengakibatkan penambahan berat badan. Kopi, pada beberapa orang, dapat menyebabkan sensitivitas insulin yang lebih rendah dan pada gilirannya mengakibatkan peningkatan kadar gula darah serta metabolisme karbohidrat yang lebih rendah. Tingginya kadar gula darah dalam aliran darah memberi sinyal pada otak kita untuk menyimpannya sebagai lemak. Hal ini secara perlahan akan menyebabkan penumpukan lemak yang lebih tinggi dan penambahan berat badan.
4. Tambahan kopi mungkin jadi masalahnya
Jika kita menambahkan gula, krim, atau susu tinggi lemak, kalori dalam kopi bisa meningkat. Banyak minuman kopi di kafe dan kedai kopi yang tinggi kalori, gula, dan lemak tidak sehat, yang berkontribusi terhadap kenaikan berat badan jika dikonsumsi secara teratur.
Jadi, berapa banyak kopi yang boleh diminum untuk menjaga berat badan?
Jumlah kopi yang aman bervariasi, tergantung pada faktor individu, faktor Kesehatan, dan keseharian. Biasanya, 400 mg kafein (setara 4 cangkir kopi) per hari aman. Namun, sensitivitas individu terhadap kafein berbeda-beda. Pedoman diet Amerika Serikat dan beberapa organisasi kesehatan lainnya menyarankan agar tidak minum lebih dari 400 mg kafein perhari (dengan asumsi kira-kira 4 cangkir kopi ukuran 8 ons) yang aman buat orang dewasa. Namun, setiap orang harus waspada karena mempunyai toleransi kafein yang berbeda. Terlepas dari semua efek samping yang dapat ditimbulkan oleh konsumsi kopi secara berlebihan. Berikut adalah beberapa efek positif mengonsumsi kopi untuk menurunkan berat badan jika dikonsumsi dalam jumlah sedang.
1. Rendah kalori
Pada dasarnya, kopi adalah minuman rendah kalori jika dikonsumsi tanpa tambahan gula, krim, atau bahan berkalori tinggi lainnya. Secangkir kopi hitam hanya mengandung sekitar 2 kalori, menjadikan pilihan yang sangat baik bagi yang ingin mengatur asupan kalori. Oleh karena itu, mengganti minuman bergula tinggi harian dengan secangkir kopi hitam tanpa tambahan pemanis dapat memberikan dorongan energi yang tanpa menambah kalori.
2. Meningkatkan metabolisme
Kopi mengandung kafein, stimulan alami yang dapat meningkatkan laju metabolisme untuk sementara waktu. Dengan meningkatkan metabolisme, kopi dapat membantu tubuh membakar kalori dengan lebih efisien, yang dapat bermanfaat untuk manajemen berat badan. Kafein secara langsung berkaitan dengan stimulasi metabolisme lemak yang membantu menurunkan berat badan. Kafein juga memicu kelenjar adrenalin untuk melepaskan hormon yang mempercepat proses pemecahan lemak dan karbohidrat.
3. Mengurangi nafsu makan
Kandungan kafein dalam kopi dapat bertindak sebagai penekan nafsu makan untuk beberapa orang. Minum kopi dapat mengurangi rasa lapar dalam jangka pendek dan dapat membantu mengontrol keinginan makan, sehingga lebih mudah untuk mengatur asupan makanan. Hal ini karena, melalui berbagai penelitian, telah diamati bahwa kafein memengaruhi kadar hormon lapar, ghrelin.
Namun, klaim-klaim ini sangat bertentangan dan hasilnya bervariasi tergantung pada usia, jenis kelamin, metabolism, sifat fisik seseorang, dan lainnya. Oleh karena itu, kita harus memahami bahwa kopi saja tidak dapat membantu menurunkan berat badan. Kopi harus dipasangkan dengan diet seimbang dan bergizi serta aktivitas fisik yang teratur untuk melihat perbedaan yang nyata.
Namun, hasil dapat bervariasi sesuai dengan berbagai faktor individu. Pentingnya menyesuaikan konsumsi kopi dengan diet sehat dan gaya hidup aktif.
Jadi, apakah kopi bisa membuat berat badan bertambah? Jawabannya rumit dan bervariasi. Mengonsumsi kopi bisa bermanfaat dalam manajemen berat badan jika dikonsumsi dengan bijak dan dipadukan dengan gaya hidup sehat. Jangan lupa untuk memperhatikan jumlah kafein dan tambahan yang dimasukkan ke dalam kopi. Ingatlah bahwa kopi bukan pengganti gaya hidup sehat secara keseluruhan. Untuk mendapatkan manfaat terbaik, konsumsi kopi dengan bijak dan seimbangkan dengan pola makan yang sehat dan aktifitas fisik yang teratur.
