Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky bersumpah untuk melakukan pembalasan setelah Rusia menyerang wilayah Kherson yang menewaskan dan melukai warganya.
Zelensky menyebut, Rusia menggunakan artileri untuk menyerang desa Shyroka Balka, menewaskan lima orang – termasuk seorang ibu dan putrinya yang berusia 22 hari, dan putranya yang berusia 12 tahun. Dua orang juga tewas setelah desa Stanislav ditembaki.
“Di mana-mana para pejuang kami membalas teror penjajah. Tidak ada satu hari pun ketika kejahatan Rusia tidak mendapatkan pembalasan yang adil,” kata Zelensky, pada hari Minggu (12/8/2023).
Serangan Rusia tersebut disinyalir sebagai balasan terhadap serangan Ukraina terhadap Rusia sejak awal Juni. Serangan tersebut telah membuat kemajuan bertahap sejak saat itu, terutama di bagian selatan.
Sementara itu, Rusia telah meluncurkan serangan baru di wilayah Luhansk timur, yang tampaknya lebih kecil cakupannya dibandingkan dengan serangan musim dingin Moskow.
Zelensky pun berterima kasih kepada tentara Ukraina, pasukan terjun payung, dan petugas medis, yang bahu membahu melawan keganasan tentara Rusia.
“Setiap kali kami memiliki sesuatu untuk berterima kasih kepada para pejuang kami, Ukraina menjadi lebih dekat dengan keadilan, lebih dekat dengan kemenangan. Dan para pembunuh Rusia di tanah kami menjadi lebih dekat dengan kehancuran.”
“Ini adalah satu-satunya cara agar kita dapat menciptakan kondisi bagi seluruh Ukraina untuk menjadi bebas dan aman kembali,” tambah Zelensky. “Teroris Rusia harus merasakan satu hal: mereka akan dihancurkan.” ujar Zelensky dalam pernyataannya yang dikutip dari The Hill.
