Mungkin lebih banyak dari kita yang lebih menyukai makanan cepat saji kerap didapat dengan mudah dipinggir jalan, Namun taukah seberapa bahayanya makanan tersebut bagi tubuh kita?
Sebuah penelitian yang dilakukan Melbourne Collaborative Cohort Study menyatakan bahwa makanan cepat saji atau “junk food” yang dikonsumsi secara berlebihan dapat meningkatkan risiko krisis kesehatan mental di usia remaja antara 13 hingga 17 tahun.
Dilansir dari nypost.com, hasil penelitian dari Melbourne Collaborative Cohort Study menunjukkan bahwa individu yang mengonsumsi makanan olahan yang berlebih pada usia remaja memiliki kemungkinan 14% lebih tinggi mengalami masalah kesehatan mental dibandingkan dengan yang sedikit mengonsumsi.
Temuan ini dianggap sebagai “penanda depresi” yang mengindikasikan hubungan antara konsumsi makanan olahan dan risiko kesehatan mental. Sebelumnya, makanan yang diproses berlebihan telah dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker dan demensia.
Penelitian ini juga menunjukkan adanya lonjakan sebanyak 25% dalam kemungkinan diagnosis demensia di kalangan konsumen berat. Pada awal 2023, studi lain juga mengungkapkan peningkatan risiko kanker sebesar 2% setiap kali konsumsi junk food meningkat 10%.
Hasil-hasil ini menggarisbawahi perlunya kesadaran akan dampak konsumsi makanan olahan dan junk food tidak hanya pada kesehatan fisik tetapi juga pada kesehatan mental.
