Kepolisian Metropolitan London telah meningkatkan keamanan setelah data perusahaan yang menyimpan informasi petugas dan stafnya diretas.
Pada Sabtu (26/8/2023) malam, mereka mengumumkan adanya “akses tidak sah ke sistem Teknologi Informasi (TI)” dari salah satu pemasok.
Perusahaan yang tidak disebutkan namanya memiliki akses ke nama, pangkat, foto, tingkat pemeriksaan, dan nomor penggajian para petugas, tetapi tidak memiliki informasi pribadi seperti alamat, nomor telepon, atau rincian keuangan.
Kepolisian bekerja sama dengan perusahaan tersebut untuk menyelidiki potensi pelanggaran keamanan terkait data mereka dan telah merujuk masalah ini ke Badan Kejahatan Nasional.
Federasi Polisi Metropolitan, yang merupakan asosiasi staf untuk para petugas, mengungkapkan keprihatinan dan kemarahannya terhadap pelanggaran ini.
“Ini adalah pelanggaran keamanan yang mengejutkan yang seharusnya tidak pernah terjadi,” kata wakil ketua federasi Rick Prior.
“Mengingat peran yang kami minta kepada rekan-rekan kami untuk dilakukan, perlindungan yang signifikan serta pemeriksaan dan keseimbangan seharusnya sudah tersedia untuk melindungi informasi pribadi yang berharga ini, yang jika berada di tangan yang salah, dapat menyebabkan kerusakan yang tak terhitung,” lanjut dia.
Insiden ini mengingatkan pada kasus beberapa waktu lalu di mana Kepolisian Irlandia Utara secara tidak sengaja mengungkapkan informasi pribadi lebih dari 10.000 petugas dan staf sebagai respons terhadap permintaan kebebasan informasi.
