Pada tanggal 28 Agustus 1996, Pangeran Charles dan Putri Diana, Putri Wales, mengakhiri proses perceraian mereka.
Perceraian tersebut menandai akhir dari pernikahan yang awalnya terlihat seperti dongeng, namun kemudian terganggu oleh kontroversi, dan pengakuan perselingkuhan.
Diana dilaporkan menerima jumlah pembayaran sebesar 17.000.000 poundsterling, atau sedikit lebih dari 21 juta dolar AS, serta 350.000 poundsterling per tahun untuk biaya kantor pribadi.
Setelah perceraian, Diana kehilangan gelar “Yang Mulia” dan hak atas klaim tahta. Sebagai gantinya, ia akan dikenal sebagai “Diana, Putri Wales,”
Menurut BBC, Charles dan Diana telah sepakat untuk berbagi tanggung jawab dalam mengasuh putra-putra mereka, yaitu William dan Harry.
Saat ini, gelar “Putri Wales” dipegang oleh menantu Diana, yaitu Catherine Middleton. Pada akhir tahun 1995, juru bicara istana pada waktu itu menyatakan bahwa Ratu Elizabeth II telah memberikan persetujuannya terhadap perpisahan tersebut.
Mengulas situasi yang ada, seorang juru bicara menyatakan bahwa Ratu telah mengirim surat kepada pangeran dan putri pada awal pekan tersebut.
Dalam surat tersebut, Ratu menyatakan pandangannya, yang didukung oleh Duke of Edinburgh, bahwa perceraian menjadi pilihan yang lebih baik.
Juru bicara tersebut juga menyatakan bahwa Ratu dan Duke of Edinburgh akan terus memberikan dukungan dan bantuan semaksimal mungkin kepada Pangeran dan Putri Wales, khususnya kepada anak-anak mereka.
Perpisahan antara Diana dan Charles diumumkan pada tanggal 9 Desember 1992, melalui pernyataan yang disampaikan oleh Perdana Menteri John Major atas nama Istana Buckingham.
Melalui pernyataan resmi dari Istana Buckingham, Perdana Menteri Major mengumumkan bahwa Pangeran dan Putri Wales telah memutuskan untuk berpisah.
Ia juga menyampaikan, “Keputusan ini diambil dengan ketenangan, dan mereka berdua akan tetap terlibat sepenuhnya dalam mendukung perkembangan anak-anak mereka.”
Ratu dan Pangeran Philip merasa “sedih” mengenai keputusan itu, namun “mengerti kesulitan yang mendorong pengambilan keputusan ini,” kata Major.
Khususnya, Ratu dan Pangeran berharap agar gangguan terhadap privasi Pangeran dan Putri dapat dihentikan. Mereka meyakini bahwa menjaga privasi dan pemahaman yang tepat sangatlah penting agar anak-anak mereka mendapatkan pendidikan aman. ujar Mayor.
Walaupun awalnya Diana dan Charles tidak merencanakan perceraian, situasi berubah setelah Charles mengaku dalam sebuah film dokumenter ITV pada tahun 1994 bahwa dia telah selingkuh selama pernikahan mereka.
Merujuk pada pengakuan tersebut, Diana memilih untuk mengenakan gaun yang dikenal sebagai “gaun balas dendam” saat menghadiri pesta Vanity Fair setelah film dokumenter itu ditayangkan. Gaun malam berwarna hitam tanpa bahu tersebut dirancang oleh Christina Stambolian.
Menurut Vogue, gaun tersebut dianggap sebagai “cikal bakal dari ‘gaun balas dendam’.” Sayangnya, kehidupan Diana setelah perceraian berakhir dalam tragedi.
Pada tanggal 31 Agustus 1997, hampir setahun setelah perceraian mereka, Diana, bersama dengan Dodi Fayed, pacarnya, dan sopirnya Henri Paul, meninggal dalam sebuah kecelakaan mobil di Paris. Saat itu, usianya adalah 36 tahun.
Hasil penyelidikan menunjukkan bahwa pada saat kecelakaan, Paul berada dalam kondisi mabuk dan mengemudi dengan kecepatan tinggi. Pada tahun 2005, Charles menikah dengan Camilla Parker-Bowles. Setelah kematian ibunya, Ratu Elizabeth II, Charles menjadi raja dan mengambil gelar King Charles III.