Di salah satu bagian negara terkaya di Amerika Serikat, Berada di tengah gurun California terdapat satu daerah yang dikenal sebagai tempat bebas terakhir di dunia yang di sebut Slab City.
Daerah tersebut tidak memiliki hukum, listrik, air mengalir, bahkan nama jalan dan ditempati oleh para tunawisma.
Seorang youtuber asal Turki Ruhi Cenet pemilik channel youtube Ruhi Cenet Bahasa Indonesia, ia berkunjung ke Slab City dan membagikan sebuah vidio bagaimana keadaan tempat tersebut.
Slab City dulunya digunakan sebagai pangkalan militer saat perang dunia ke 2 yang di tutup dan ditinggalkan pemerintah, yang hanya menyisakan rongsokan dan lempengan beton.
Di tempat ini tidak memiliki aturan, para tunawisma dan orang yang tidak bekerja di sini menemukan peluang untuk membangun rumahnya sendiri.
Orang – orang mengakses air bersih melalui tangki plastik dan mereka yang cukup beruntung mampu membeli panel surya untuk menghasilkan saluran listrik.
Tetapi di sini tidak ada sistem pembuangan saluran limbah, pengambilan sampah, layanan publik termasuk layanan polisi, bahkan layanan pos Amerika Serikat.
David salah satu orang yang tinggal di Slab City, menjelaskan bahwa daerah itu saat ini cukup berbeda dengan dulu pada tahun 90an.
Dulu semua orang di tempat ini begitu baik terhadap satu sama lain, tetapi sekarang Slab hancur karena narkoba sehingga banyak orang menderita skizofrenia dan menjadi tidak akur dengan teman imajinernya.
Kejahatan di daerah ini terus ditutupi dan tidak di hukum.
Para warga di sini terbiasa dengan masalahnya dan jarang menghubungi polisi, kecuali mereka dalam bahaya yang mengancam nyawa.
“Saya pernah menyaksikan kejahatan yang terjadi pada diri saya sendiri. Mereka melempar molotov ke rumah saya dan membakarnya,” kata David.
Orang – orang di Slab City berkata “Jangan panggil polisi untuk apapun karena jika anda memanggil polisi untuk sesuatu, anda yang akan masuk penjara bukan pelakunya,”
Di pintu masuk Slab City terdapat Salvation Mountain, gunung ini di bangun oleh Leonard Knight seorang gelandangan pemikir yang menghabiskan 30 tahun untuk pembangunannya.
Tujuannya membangun gunung ini hanya untuk menyebarkan pesan “God is Love”.
Gunung ini di bangun menggunakan ribuan kaleng cat dan jerami yang di dapat dari donasi.
Pada 2002 Amerika Serikat mengakui karya ini sebagai kekayaan nasional.
Slab City mempunyai beberapa tempat untuk beraktivitas seperti warnet, perpustakaan, pusat seni, bahkan ada tempat untuk mereka berpesta di hari sabtu yang di sebut dengan Range.
