Connect with us

Hi, what are you looking for?

Ragam

4 Bahaya Long COVID-19 bagi Kesehatan Pernapasan Manusia dan Faktor Resikonya.

Sick woman in a mask having a difficulty breathing during coronavirus pandemic

Long COVID-19 merupakan serangkaian gejala yang dapat berkembang setelah seseorang terinfeksi virus corona.beberapa individu dapat mengalami serangkaian gejala yang terjadi dalam rentang waktu yang panjang, bisa berlangsung selama berhari-hari, berbulan-bulan, atau bahkan bertahun-tahun. Kondisi ini kemudian dapat berdampak negatif pada kesehatan mereka, termasuk menimbulkan masalah pada sistem pernapasan.

Berikut ini beberapa bahaya longCOVID-19 bagi pernapasan manusia:

1.Sindrom gangguan pernapasan akut

Menurut data yang diterbitkan oleh Centers for Disease Control and Prevention (CDC), sekitar 3-17 persen individu yang terinfeksi COVID-19 mengalami komplikasi yang dikenal sebagai Akut Respiratory Distress Syndrome (ARDS). Kondisi ini menyebabkan mereka kehilangan kemampuan untuk melakukan pernapasan secara normal, yang dipicu oleh peradangan yang parah di dalam paru-paru. Peradangan ini bisa terjadi akibat kerusakan sel-sel dalam tubuh. Pada kasus COVID-19, peradangan tersebut disebabkan oleh virus yang merusak dan menginfeksi sel paru-paru.

2.Pneumonia

Bahaya longCOVID-19 selanjutnya yaitu pneumonia. Pneumonia terjadi ketika paru-paru meradang dan dipenuhi oleh cairan, sehingga menyebabkan kesulitan bernapas. 

Bagi sebagian individu, tingkat keparahan masalah pernapasan bisa sangat tinggi sehingga mereka membutuhkan perawatan di rumah sakit yang melibatkan pemberian oksigen atau penggunaan ventilator.

Pneumonia yang disebabkan oleh COVID-19 cenderung mempengaruhi kedua paru-paru, dan sebagian besar orang dapat pulih dari pneumonia jika paru-paru mereka tidak mengalami kerusakan yang signifikan.

Namun, perlu diingat bahwa pneumonia yang terkait dengan COVID-19 bisa menjadi lebih parah, bahkan setelah virusnya tidak lagi aktif dalam tubuh. Cidera paru-paru bisa berlanjut dan memerlukan waktu berbulan-bulan untuk proses penyembuhannya.

3. Bronkitis COVID

Komplikasi lain yang muncul sebagai hasil dari long COVID-19 adalah bronkitis COVID. Ini adalah kondisi yang terjadi di saluran udara, di mana terjadi produksi dahak yang berlebihan, menyebabkan gejala batuk dan penyumbatan pada dada.

Jumlah dahak yang berlebihan bisa menyebabkan penyempitan saluran udara, yang pada gilirannya dapat mengakibatkan kesulitan dalam proses pernapasan. Gejala yang dapat mengindikasikan kondisi ini adalah adanya batuk yang terus berlanjut selama berbulan-bulan setelah infeksi awal terjadi.

Jumlah dahak yang berlebihan bisa menyebabkan penyempitan saluran udara, yang pada gilirannya dapat mengakibatkan kesulitan dalam proses pernapasan. Gejala yang dapat mengindikasikan kondisi ini adalah adanya batuk yang terus berlanjut selama berbulan-bulan setelah infeksi awal terjadi.

4. Sepsis

Salah satu komplikasi serius yang bisa timbul akibat long COVID-19 adalah sepsis. Sepsis terjadi ketika infeksi menyebar ke seluruh sistem peredaran darah, yang kemudian dapat menyebabkan kerusakan pada berbagai jaringan tubuh.

Kerjasama yang saling mendukung antara paru-paru, jantung, dan sistem tubuh lainnya sangat penting untuk menjaga fungsi tubuh yang optimal. Ketika sepsis menyebar, kerja sama ini terganggu, yang berakibat pada berhentinya fungsi organ-organ satu per satu. Dalam beberapa situasi, sepsis bisa diatasi dengan perawatan yang tepat, tetapi dapat meninggalkan kerusakan permanen pada organ-organ seperti paru-paru dan organ lainnya.

Faktor Resiko Long COVID-19                                                                                  

Long COVID-19 dapat mempengaruhi siapa saja, termasuk mereka yang sudah sembuh dari infeksi atau yang telah dinyatakan negatif. Namun, kemungkinan seseorang mengalami long COVID-19 bisa lebih tinggi jika mereka memiliki salah satu dari kondisi berikut:

1. Pernah mengalami COVID-19 dalam bentuk yang parah, terutama jika mereka perlu dirawat di rumah sakit atau membutuhkan perawatan intensif.

2. Memiliki catatan riwayat kesehatan yang khusus sebelum terinfeksi oleh COVID-19.

3. Belum menerima vaksin COVID-19.

4. Mengalami sindrom inflamasi multisistem (MIS) selama atau setelah terinfeksi COVID-19. MIS adalah kondisi yang jarang terjadi namun serius di mana berbagai bagian tubuh mengalami peradangan.

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Info lainnya

Hiburan

Grup band rock legendaris, God Bless, dijadwalkan bakal menggelar konser di Istora Senayan, Jakarta Pusat pada 10 November 2023. Konser spesial ini mengusung tema...

Hiburan

Pedangdut Happy Asmara baru-baru ini mengucapkan terima kasih ke Thariq Halilintar. Hal ini diketahui dari unggahan Instagramnya. Rupanya, ia sempat tak bisa mengakses akun...

Olahraga

Pemerhati sepak bola Mohammad Kusnaeni mengatakan Timnas Indonesia U-24 tembus perempat final menjadi target realistis di ajang Asian Games 2022 (2023. Kusnaeni berpendapat, bicara...

Lifestyle

LAKEYBANGET.COM – Meski telah usai, Jember Fashion Carnaval 2023 masih menyisakan jejak kemeriahan. Bagaimana tidak? Ajang tahunan ini dimeriahkan bintang-bintang tanah air dan mampu menyedot...