Suporter Celtic membentangkan bendera Palestina saat tim Skotlandia ini menjamu Atletico Madrid pada matchday Liga Champions meski mendapat larangan dari UEFA.
Kelompok suporter garis keras Celtic yang tergabung dalam Green Brigade, dengan lantang mengibarkan bendera Palestina di tribune Stadion Celtic Park, Kamis (26/10) dini hari WIB.
Green Brigade tak menghiraukan imbauan manajemen Celtic yang sudah mengimbau untuk fokus ‘mendukung sepak bola kami’ di Liga Champions. Namun, sebagian suporter bersikeras untuk memberikan dukungan kepada Palestina.
Celtic kemungkinan besar bakal menerima sanksi berupa denda karena ulah suporter mereka. Otoritas sepak bola Eropa menindak tegas politik masuk ke lapangan hijau.
Dukungan suporter Celtic terhadap Palestina bukan kali pertama dilakukan. Mereka sudah mengibarkan spanduk Palestina di Liga Skotlandia pada 7 Oktober lalu, tak lama setelah serangan Hamas terhadap Israel.
Sejak konflik Israel dan Palestina kembali memanas, klub Celtic sudah dua kali didenda karena ulah suporter mereka. Daily Mail menyebut, Celtic hampir pasti menerima sanksi ketiga dari UEFA.
Fan Celtic memang dikenal kritis memberikan sikap terhadap konflik di jalur Gaza. Pada 2014, UEFA mendenda Celtic 16.000 poundsterling atau Rp300 juta usai mengibarkan bendera Palestina saat melawan KR Reykjavik dari Islandia.
Dua tahun kemudian, suporter Celtic memilih untuk mengibarkan bendera Palestina lagi saat tim mereka menjalani kualifikasi Liga Champions melawan klub Israel, Hapoel Be’er-Sheva.
Ulah suporter Celtic memaksa klub untuk membayar denda sebesar 8.600 poundsterling atau sekira Rp165 juta dalam perhitungan saat ini.
UEFA menerapkan regulasi berdasarkan Pasal 16.2.e regulasi yang memperbolehkan mereka menghukum klub anggota yang disebabkan karena perbuatan: ‘penggunaan gerak tubuh, kata-kata, benda atau cara lain dalam bentuk apa pun yang tidak sesuai dengan kegiatan olahraga, khususnya pesan yang bersifat politis, ideologis, religius, menyinggung, atau provokatif’.
Ketegangan manajemen klub Celtic dan kelompok ultras akan kembali meningkat usai insiden ini. Sebelumnya klub menolak tiket anggota Green Brigade untuk menghadiri laga tandang akhir pekan lalu dan mencegah mereka memasuki stadion jelang laga