Lakeybanget.com – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti memastikan bahwa Novi Citra Indriyati, vokalis band Sukatani, akan tetap mengajar di Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Mutiara Hati, Banjarnegara, Jawa Tengah.
Keputusan ini diambil setelah mediasi mengenai dugaan pemecatan atau pemaksaan pengunduran diri Citra terkait viralnya lagu “Bayar, Bayar, Bayar” di media sosial.
Lagu tersebut, yang merupakan bagian dari album Gelap Gempita (2023), mengandung kritik tajam terhadap kepolisian, khususnya praktik pungutan liar.
Kontroversi ini menyebabkan intimidasi terhadap Citra dan rekannya, Muhammad Syifa Al Lutfi alias Alectroguy, hingga mereka terpaksa menarik lagu tersebut dari platform digital.
Abdul Mu’ti mengonfirmasi bahwa masalah antara Citra dan pihak yayasan sekolah telah diselesaikan.
“Masalahnya sudah selesai. Ibu Novi dan Ketua Yayasan sudah bertemu, dan beliau tidak dipecat,” ungkap Mu’ti dalam acara di Universitas Aisyiyah Yogyakarta, Selasa (25/2).
Mendikdasmen juga menambahkan bahwa Citra memiliki kebebasan untuk mengajar atau mengeksplorasi peluang lain sesuai latar belakang pendidikannya.
Namun, Mu’ti enggan mengomentari lebih jauh mengenai kontroversi lagu tersebut, menyatakan bahwa itu adalah ranah yayasan.
Sementara itu, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengeluarkan tawaran menarik kepada Band Sukatani.
Ia menyarankan agar band punk rock asal Purbalingga ini menjadi duta Polri dalam upaya reformasi internal dan pencegahan perilaku menyimpang di kalangan anggotanya.
“Jika Band Sukatani berkenan, kami akan menjadikan mereka juri atau duta untuk Polri agar terus membangun kritik demi koreksi dan perbaikan institusi,” kata Sigit dalam pernyataannya pada Minggu (23/2).
Kapolri menekankan bahwa Polri terbuka terhadap kritik dan siap menerima masukan dari masyarakat.
“Kritik merupakan bentuk kecintaan masyarakat terhadap institusi ini,” tegasnya, menambahkan bahwa pihaknya tidak melarang kebebasan berekspresi.
Nama Band Sukatani semakin mencuat setelah merilis lagu “Bayar, Bayar, Bayar,” yang mengkritik praktik pungutan liar oleh oknum polisi.
Namun, pada Kamis (20/2), dua personel band tersebut mengunggah video permintaan maaf kepada Polri, menampilkan wajah asli mereka yang sebelumnya disembunyikan.
