Lakeybanget.com – CEO Telegram, Pavel Durov, akhirnya kembali ke Dubai, Uni Emirat Arab, setelah menjalani proses hukum di Prancis terkait dugaan pelanggaran konten ilegal di platformnya.
Durov mengungkapkan kegembiraannya bisa kembali ke rumah setelah diberi izin oleh otoritas Prancis untuk meninggalkan negara tersebut.
Durov, yang sebelumnya ditangkap di Prancis pada Agustus tahun lalu, sempat ditahan beberapa hari sebelum dibebaskan dengan syarat-syarat tertentu.
Ia tidak diperbolehkan meninggalkan wilayah Prancis dan diwajibkan melapor ke pihak berwenang dua kali seminggu, selain membayar jaminan sebesar lima juta euro.
Namun, pada akhir pekan lalu, Durov mendapat izin dari hakim investigasi untuk meninggalkan Prancis untuk periode tertentu.
Dalam sebuah unggahan di Telegram, Durov mengungkapkan, “Saya telah kembali ke Dubai setelah menghabiskan beberapa bulan di Prancis terkait dengan investigasi aktivitas kriminal di Telegram. Proses penyelidikan masih berlangsung, namun rasanya menyenangkan bisa kembali ke rumah.”
Penangkapan Durov menyoroti ketegangan yang berkembang antara platform media sosial besar dan pemerintah, terkait dengan penyebaran konten ekstremis dan teroris.
Telegram, yang memiliki lebih dari 900 juta pengguna aktif, menjadi sorotan karena konten yang tidak terkontrol di dalamnya.
Durov awalnya menanggapi tuduhan ini dengan menyalahkan pihak berwenang Prancis atas kegagalannya memberi peringatan sebelumnya.
Namun, ia kemudian mengakui bahwa selama proses interogasi, ia menyadari keseriusan tuduhan yang dia hadapi.
Kasus ini menjadi sorotan karena merupakan pertama kalinya seorang pendiri platform media sosial ditangkap akibat konten yang beredar di aplikasi mereka.
Proses hukum Durov masih berlanjut, sementara ia kini dapat kembali ke Dubai untuk sementara waktu.
