Lakeybanget.com – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menyatakan bahwa kesepakatan untuk penjualan TikTok dari induk perusahaannya, ByteDance, akan tercapai sebelum batas waktu 5 April.
Pernyataan ini ia sampaikan kepada wartawan di pesawat kepresidenan Air Force One pada Minggu (30/3) malam, seperti dikutip dari Channel News Asia (CNA).
“Kami memiliki banyak calon pembeli. Ada minat yang luar biasa terhadap TikTok. Saya ingin melihat TikTok tetap hidup,” ujar Trump.
Sejak Januari lalu, Trump telah menetapkan tenggat waktu bagi TikTok untuk menemukan pembeli dari luar China. Jika tidak, aplikasi video pendek populer itu akan dilarang beroperasi di AS atas alasan keamanan nasional.
Washington menilai kepemilikan TikTok oleh ByteDance dapat membuka celah bagi pemerintah China untuk mengakses data pengguna Amerika serta mempengaruhi opini publik.
Hingga saat ini, TikTok belum memberikan komentar terkait potensi kesepakatan penjualan tersebut.
Menurut laporan Reuters, perusahaan ekuitas swasta Blackstone tengah mempertimbangkan investasi minoritas di TikTok AS. Dua sumber yang mengetahui masalah ini menyebut bahwa Blackstone kemungkinan akan bergabung dengan kelompok pemegang saham ByteDance yang berbasis di luar China, termasuk Susquehanna International Group dan General Atlantic.
Kelompok investor ini kini muncul sebagai kandidat utama dalam pengajuan penawaran akuisisi TikTok AS.
Meski Trump optimistis dengan penyelesaian kesepakatan, masa depan TikTok di AS masih belum pasti. Pada 2024, Kongres AS mengesahkan undang-undang yang mengharuskan ByteDance untuk melepaskan kepemilikan TikTok sebelum 19 Januari.
Trump juga mengakui bahwa pemerintah China memiliki peran dalam proses kesepakatan ini. Ia bahkan membuka kemungkinan untuk memberikan sedikit keringanan tarif kepada China guna memperlancar transaksi.
Hingga batas waktu yang ditentukan, nasib aplikasi yang digunakan oleh hampir setengah populasi AS ini masih bergantung pada hasil negosiasi antara pemerintah AS, ByteDance, dan investor potensial.
