Lakeybanget.com – PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney bersama anak perusahaannya secara aktif mendukung JUMBO, film animasi karya anak bangsa, sebagai bagian dari penguatan industri kreatif nasional.
Dukungan ini dilakukan melalui kolaborasi dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), sekaligus menjadi bentuk nyata dalam mendorong potensi intellectual property (IP) lokal.
Sebagai bagian dari kampanye kreatif ini, InJourney menghadirkan balon raksasa karakter JUMBO setinggi 10 meter di sejumlah lokasi strategis, seperti Candi Prambanan serta di beberapa bandara besar yang dikelola InJourney Airports, termasuk Soekarno-Hatta, Juanda, dan Yogyakarta International Airport.
Tak hanya itu, zona interaktif dan sudut baca anak (“reading corner”) turut disediakan untuk menghibur sekaligus mengedukasi keluarga yang tengah berlibur selama masa Libur Lebaran 2025.
“Kolaborasi menjadi salah satu cara kami dalam mendorong ekonomi kreatif, serta menciptakan nilai tambah ekonomi bagi pertumbuhan nasional,” ujar Irene Umar, Wakil Menteri Ekonomi Kreatif.
Maya Watono, Direktur Utama InJourney, menambahkan bahwa perusahaannya terus berkomitmen untuk menyediakan ruang bagi kreativitas lokal dengan memanfaatkan kekuatan ekosistem terintegrasi di sektor aviasi dan pariwisata.
“Kami mengoptimalkan aset yang kami kelola sebagai wadah IP lokal seperti JUMBO untuk terus berkarya dan berkembang,” ujarnya.
Film JUMBO berhasil mencetak sejarah sebagai film animasi Indonesia dengan jumlah penonton terbanyak, menembus 3 juta penonton hanya dalam dua minggu penayangan. Ini menjadikan JUMBO sebagai barometer baru bagi dunia animasi Indonesia, sekaligus animasi terbesar di Asia Tenggara untuk saat ini.
Komisaris Utama InJourney, Triawan Munaf, menyebut capaian ini sebagai bukti bahwa karya lokal mampu bersaing dan mendapatkan tempat istimewa di hati masyarakat.
“Kemajuan sektor pariwisata tak bisa dilepaskan dari kekuatan cerita dan karya kreatif seperti film JUMBO. Kami berharap ini menjadi awal langkah besar membawa Indonesia ke panggung dunia,” ungkapnya.
Angga Dwimas Sasongko, sutradara sekaligus pendiri Visinema Group, mengungkapkan apresiasinya terhadap dukungan InJourney selama perjalanan film ini.
“Saya dulu hanya membayangkan IP lokal bisa tampil di bandara, dan kini JUMBO hadir di bandara-bandara besar berkat InJourney,” ujarnya saat acara nonton bareng (13/04).
Anggia Kharisma, produser film JUMBO, menyebut film ini sebagai “surat cinta” untuk anak-anak Indonesia. Ia berharap kisah JUMBO dan teman-temannya bisa menjadi ruang refleksi bagi keluarga Indonesia.
Film JUMBO merupakan hasil kerja keras selama lima tahun, digarap sejak 2019 oleh 420 kreator lokal. Film ini ditulis dan disutradarai oleh Ryan Adriandhy, dan diposisikan sebagai simbol dedikasi anak bangsa dalam memperkuat posisi industri animasi nasional.
InJourney Group mengucapkan selamat atas keberhasilan film ini dan menegaskan komitmennya untuk terus mendukung perkembangan ekonomi kreatif Indonesia, khususnya sektor film animasi.
“Kami merasa bangga menjadi bagian dari kebangkitan animasi Tanah Air,” tutup Maya Watono.
