Sejumlah tokoh olahraga dunia, termasuk pesepak bola asal Prancis Paul Pogba, menyerukan agar UEFA (Asosiasi Sepak Bola Eropa) menjatuhkan sanksi kepada Israel dan memutus hubungan dengan Asosiasi Sepak Bola Israel (IFA).
Desakan tersebut disampaikan melalui kelompok Athletes for Peace, yang beranggotakan lebih dari 70 atlet profesional dari berbagai negara.
Dalam surat resmi yang dikirim kepada Presiden UEFA Aleksander Čeferin pada Selasa (11/11) waktu setempat, kelompok tersebut menuduh Israel melakukan genosida dan kejahatan kemanusiaan terhadap warga Palestina, serta mendesak UEFA mengambil tindakan tegas.
“Tidak ada tempat, panggung, atau arena dalam masyarakat internasional yang boleh menerima rezim yang melakukan genosida, apartheid, dan kejahatan terhadap kemanusiaan,” tulis surat itu, dikutip dari Al Jazeera.
“Impunitas Israel hanya akan berakhir dengan tindakan kolektif, termasuk langkah-langkah untuk memblokir akses mereka ke acara olahraga dan budaya.”
Selain Pogba, seruan ini juga mendapat dukungan dari sejumlah pesepak bola ternama seperti Hakim Ziyech (Maroko), Anwar El Ghazi (Belanda), dan Adama Traoré (Spanyol). Dukungan juga datang dari berbagai organisasi advokasi hak asasi manusia, termasuk Hind Rajab Foundation dan Gaza Tribunal.
Petisi tersebut merupakan kelanjutan dari kampanye global yang menuntut UEFA melarang Israel tampil di ajang internasional, sebagai bentuk tanggung jawab atas dugaan pelanggaran HAM yang dilakukan pemerintah Israel selama perang di Gaza.
Meskipun gencatan senjata yang dimediasi Amerika Serikat sempat menurunkan intensitas serangan, Israel masih memberlakukan pembatasan ketat terhadap warga Palestina. Menurut data Al Jazeera, hingga kini sebanyak 69.182 warga Palestina tewas, termasuk 421 pesepak bola, akibat serangan Israel di Gaza.
Desakan dari para atlet dunia ini menambah tekanan internasional terhadap UEFA agar bersikap tegas dalam menyikapi keterlibatan Israel di dunia olahraga.


























