Konser Limp Bizkit yang dijadwalkan berlangsung di Estonia pada 31 Mei 2026 resmi dibatalkan menyusul mencuatnya kembali komentar vokalis Fred Durst yang dinilai mendukung Rusia.
Penyelenggara, Baltic Live Agency, menghapus unggahan promosi konser dari Facebook dan mengeluarkan pernyataan resmi bahwa pembatalan terjadi karena “keadaan di luar kendali penyelenggara”.
Penjualan tiket yang sedianya dibuka pada Senin juga langsung ditunda setelah polemik mencuat. Rencana konser yang diumumkan pada 7 November itu memicu penolakan keras ketika beredar kembali rekaman pernyataan Durst yang pernah menunjukkan dukungan terhadap kampanye militer Rusia. Ia bahkan pernah tampil di panggung sambil membawa spanduk bertuliskan “KRIMEA = RUSIA”.
Kementerian Luar Negeri Estonia menegaskan tidak ada ruang di negara tersebut bagi individu atau pihak yang mendukung agresi Rusia.
“Estonia mendukung sepenuhnya integritas teritorial Ukraina. Pendukung negara agresor tidak pantas berada di Estonia maupun ruang budaya Estonia,” ujar penasihat media kementerian, Brita Kikkas.
Baltic Live Agency mengakui mereka mengetahui rekam jejak pernyataan Durst terkait isu Rusia. Mereka menyebut komentar sang vokalis kemungkinan dipengaruhi kondisi pribadi pada masa itu, termasuk pernikahannya dengan penata rias asal Krimea, Kseniya Beryazina.
Kontroversi terkait sikap Durst terhadap Rusia memang bukan hal baru. Setelah pencaplokan Krimea pada 2014, Durst pernah memuji Presiden Vladimir Putin sebagai “pria hebat dengan prinsip moral jelas”, bahkan mengungkap keinginan tinggal di Krimea. Pernyataan dan aksinya membuat Ukraina melarang Limp Bizkit tampil di negara tersebut pada 2015.
Pada 2024, Durst kembali menarik perhatian publik setelah menulis di platform VKontakte bahwa ia merindukan penggemar Rusia dan berharap segera bertemu mereka.
Limp Bizkit sendiri terakhir tampil di wilayah Baltik pada 2020, ketika mereka manggung di Lituania dengan sekitar 2.500 penonton dari kapasitas stadion 20.000. Penyelenggara di kawasan itu sebelumnya menyatakan Durst tidak lagi mengeluarkan komentar pro-Rusia sejak 2015, meski rekam jejak lamanya masih menimbulkan kontroversi hingga kini.


























