Pelatih Manchester City, Pep Guardiola, menyuarakan keprihatinan mendalam terkait situasi kemanusiaan di Jalur Gaza.
Ia menilai dunia telah mengabaikan penderitaan rakyat Palestina yang menjadi korban serangan Israel sejak Oktober 2023 dan telah menewaskan puluhan ribu warga sipil.
Guardiola menegaskan bahwa kerusakan besar yang terjadi di Gaza “tak dapat diperbaiki” dan menyerukan masyarakat dunia untuk menunjukkan kepedulian nyata. Salah satu bentuk dukungan yang ia dorong adalah kehadiran publik dalam laga amal antara Basque Selection dan Timnas Palestina yang digelar di Stadion San Mames pada Minggu (16/11).
“Saat ini semua orang tahu apa yang terjadi. Dengan pertandingan ini, rakyat Palestina akan melihat bahwa ada bagian dari dunia yang peduli terhadap mereka,” ujar Guardiola seperti dikutip dari Sport Bible.
Pelatih asal Spanyol itu menambahkan bahwa dunia telah membiarkan Palestina hancur tanpa tindakan berarti. Ia menyampaikan keheranannya terhadap pihak-pihak yang masih membela tindakan kekerasan di Gaza.
“Saya tidak bisa membayangkan ada satu orang pun yang dapat membenarkan pembantaian di Gaza. Anak-anak kita pun bisa berada di sana dan dibunuh hanya karena mereka lahir di sana,” tegasnya.
Guardiola juga menyatakan ketidakpercayaannya terhadap pemimpin dunia yang dinilainya lebih sibuk mempertahankan kekuasaan ketimbang menghentikan tragedi kemanusiaan tersebut.
Serangan Israel ke Palestina telah menuai kecaman internasional, dan pada September 2025 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) secara tegas menyatakan bahwa tindakan Israel di Jalur Gaza termasuk dalam kategori genosida.
